Selasa, 16 November 2010

KARIES

DEFINISI KARIES
  -Karies mrpk suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan sementum, yg disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat yg dapat diragikan.

 -Tandanya adalah adanya demineralisasi
  jaringan keras gigi yg diikuti oleh
  kerusakan bahan organiknya.
 -Akibatnya, terjadi invasi bakteri dan
 kematian pulpa serta penyebaran infeksinya
 ke jaringan periapeks yang dapat
 menyebabkan nyeri dan abses gingiva.

-Pada stadium yg sangat dini, remineralisasi
 bisa saja terjadi, sehingga proses karies
 dapat terhenti.


BEBERAPA TEORI MENGENAI TERJADINYA
KARIES :

ACIDOGENIC THEORY
  menurut Miller ( Teori kemoparasitik)

  (waktu)
  Bakteri + Glukosa  Asam piruvat

  Asam akan menyebabkan demineralisasi diikuti dekalsifikasi
2. PROTHEOLYTIC THEORY
  Asam (yg dihasilkan oleh bakteri) akan
  merusak komponen organik dan anorganik.

3. PROTHEOLYSIS CHELATION THEORY
  adalah proses kompleks antara ion logam
  untuk membentuk substansi kompleks
  melalui ikatan kovalen koordinat (ikatan
  logam dan komponen mineral gigi)
  sehingga tidak terjadi remineralisasi tetapi
  terjadi demineralisasi
 
ETIOLOGI KARIES

Karies merupakan serangkaian proses yg
  terjadi dalam kurun waktu tertentu.
Multifaktorial : beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya karies.
3 Faktor utama :
  - Host/tuan rumah
     1. HOST/tuan rumah (Saliva dan gigi)
     a. SALIVA
          Dalam keadaan normal, gigi geligi selalu
  dibasahi oleh saliva. Karena kerentanan
  gigi terhadap karies banyak tergantung
  kepada lingkungannya, maka peran saliva
  sangat besar sekali:
1. meremineralisasikan karies yg masih
  dini karena banyak sekali mengandung
  ion Ca dan fosfat. Kemampuan ini
  meningkat jika ada ion fluor.

 2. mempengaruhi komposisi mikroorganisme
  dan pH didalam plak.
- Jika aliran saliva berkurang atau
  menghilang, maka karies dapat menjadi
  tidak terkendali.

- Keberadaan fluor dalam konsentrasi yg
  optimum pada jaringan gigi dan
  lingkungannya merangsang efek anti karies.

 - Kadar F yg mempengaruhi email selama
  proses pertumbuhan gigi tergantung pada
  ketersediaan F dalam air minum atau
  makanan lain yg mengandung fluor.

- Email yg mempunyai kadar F lebih tinggi,
  tidak dengan sendirinya resisten terhadap
  serangan asam, tapi tersedianya F disekitar
  gigi selama proses demineralisasi email
  akan mempengaruhi proses remineralisasi.

- F mempengaruhi bakteri plak dalam
  membentuk asam.

b. GIGI
  Beberapa faktor yg dihubungkan dengan
  gigi sebagai tuan rumah terhadap karies
  yaitu:
  - Morfologi gigi: ukuran dan bentuk gigi
  - Anatomi gigi: pit dan fisur, permukaan
  kasar
  - Struktur email: bagian luar mineralisasi
  lebih sempurna
 
  - Faktor kimia: email banyak mengandung
  fosfat, fluor, sedikit karbonat dan air.
 
  - Kristalografis: kepadatan kristal email
  sangat menentukan kelarutan email,
  semakin padat kistal email maka
  semakin resisten.


  - Agent/mikroorganisme

Plak gigi: penting dalam terjadinya karies

Plak adalah: lapisan lunak yang terdiri atas
  kumpulan mikroorganisme yang
  berkembang biak diatas suatu matriks yang
  terbentuk dan melekat erat pada permukaan
  gigi yang tidak dibersihkan.

Terbentuknya plak:
- Jika email yang bersih terpapar di rongga
  mulut maka akan ditutupi oleh lapisan
  organik yang amorf yang disebut pelikel.

- Pelikel ini terutama terdiri atas glikoprotein
  yang diendapkan dari saliva dan terbentuk
  segera setelah penyikatan gigi. Sifatnya
  sangat lengket dan mampu membantu
  melekatkan bakteri-bakteri tertentu pada
  permukaan gigi.

- Orland dan Keyes: memperlihatkan
  besarnya peran bakteri dalam pembentukan
  karies.

- Streptococcus mutans dan laktobasilus
  merupakan kuman yang kariogenik karena
  mampu segera membuat asam dari
  karbohidrat yang dapat diragikan.
Kuman-kuman tsb dapat tumbuh subur
  dalam suasana asam dan dapat menempel
  pada permukaan gigi karena
  kemampuannya membuat polisakharida
  ekstra sel yg sangat lengket dari
  karbohidrat.

Polisakharida ini yang terutama terdiri
  dari polimer glukosa, menyebabkan
  matriks plak gigi mempunyai konsistensi
  seperti gelatin.

- Akibatnya bakteri-bakteri terbentuk untuk
  melekat pada gigi serta saling melekat satu
  sama lain. Karena plak makin tebal maka
  menghambat fungsi saliva dalam
  menetralkan plak tsb.

- Dalam mulut pasien yg caries active, jumlah
  streptococcus mutans dan laktobasilus
  lebih banyak daripada dalam mulut orang yg
  bebas karies.

  - Substrat/diet
-Beberapa jenis karbohidrat dlm makanan
 mis sukrosa dan glukosa, dapat diragikan
 oleh bakteri tertentu dan membentuk asam
 sehingga pH plak akan menurun sampai
 dibawah 5 dalam tempo 1-3 menit.

-Penurunan pH yg berulang-ulang dalam
 waktu tertentu akan mengakibatkan
 demineralisasi permukaan gigi dan proses
 kariespun dimulai.

- Makanan dan minuman yg mengandung gula
  akan menurunkan pH plak dg cepat sampai
  pada level yg dapat menyebabkan
  demineralisasi email. Plak akan tetap bersifat
  asam selama beberapa waktu.

- Untuk kembali ke pH normal sekitar 7,
  dibutuhkan waktu 30-60 men. Oki, konsumsi
  gula yg sering dan berulang-ulang akan
  tetap menahan pH plak dibawah normal dan
  menyebabkan demineralisasi email.

- Karbohidrat ini menyediakan substrat bagi
  bakteri untuk menghasilkan asam dan
  sintesa polisakharida ekstra sel.

- Tidak semua karbohidrat sama derajat
  kariogeniknya.
- Karbohidrat yg kompleks mis pati relatif
  tidak berbahaya karena tidak dicerna secara
  sempurna didalam mulut, sedangkan
  karbohidrat dengan berat molekul yg rendah
  seperti gula akan segera meresap kedalam
  plak dan di metabolisme dg cepat oleh
  bakteri.

- Sintesa polisakharida ekstra sel dr sukrosa
  lebih cepat daripada glukosa, fruktosa dan
  laktosa. Oki, sukrosa merupakan gula yg
  paling kariogenik, walaupun gula lainnya
  tetap berbahaya. Dan karena sukrosa
  merupakn gula yg paling banyak
  dikonsumsi, maka sukrosa merupakan
  penyebab karies yg utama.


- 1 Faktor tambahan : Waktu
  - Setelah seseorang mengkonsumsi
  makanan kariogenik, maka bakteri dalam
  mulut akan memetabolismenya sehingga
  dihasilkan asam. Demineralisasi dapat
  terjadi setelah 2 jam.

- Bila saliva ada di lingkungan gigi, maka
  karies tidak menghancurkan gigi dalam
  hitungan hari atau minggu, melainkan
  dalam bulan atau tahun. Dengan demikian
  sebenarnya terdapat kesempatan yg baik
  untuk menghentikan penyakit ini.


- Keempat faktor tersebut bisa digambarkan
  sebagai empat lingkaran yg bersitumpang.

- Karies baru bisa terjadi hanya kalau keempat
  faktor tersebut di atas ada bersama-sama.

PENGGOLONGAN KARIES
Karies dapat diklasifikasikan:

1.Berdsrkn daerah anatomis tmpt karies itu
  timbul:
  a. Pada pit dan fisur
  b. Pada permukaan halus: email atau
  sementum dan dentin akar yg terbuka
  (karies akar).
  c. Pada tepian restorasi disebut karies
  rekuren atau karies sekunder.

2.Berdsrkan kedalaman lubang:
  a. Karies Superfisialis: kerusakan s/d email
  b. Karies Media: kerusakan s/d dentin (linu)
  c. Karies Profunda: kerusakan s/d pulpa
  (sakit)

3. Berdasarkan kecepatan kerusakan gigi:

  a.Karies rampan adalah kerusakan yg
  meliputi beberapa gigi yg cepat sekali
  terjadinya, seringkali melputi permukaan
  gigi yg biasanya bebas karies. Keadaan ini
  terutama dapat dijumpai pada:
  - gigi sulung bayi yang selalu menghisap
  “dot” yang berisi cairan mengandung
  gula

- Gigi permanen remaja dan hal ini biasanya
  disebabkan oleh seringnya makan kudapan
  kariogenik dan minuman manis diantara
  waktu makannya.

 - Juga dapat dijumpai pada mulut yg
  salivanya berkurang secara drastis
  (xerostomia). Penyebab xerostomia akut
  biasanya karena radiasi pd daerah kelenjar
  liur (pd penderita tumor ganas)

b. Kebalikan dr karies rampan adalah karies
  terhenti (karies yg tidak berkembang). Hal
  ini dapat djumpai jika lingkungan oral
  telah berubah dari yang tadinya
  memudahkan timbulnya karies kekeadaan
  yg cenderung menghentikan karies. Gb 3
  menunjukan lesi yang terhenti pd daerah
  mesial 47. Mungkin lesi ini berhenti
  berkembang setelah pencabutan 46.
  Lingkungannya telah berubah dan
  permukaan gigi menjadi lebih mudah
  dibersihkn dan lebih mudah dicapai saliva.

4.Berdasarkan letak karies:
  a. Karies bukal/labial
  b. Karies lingual/palatinal
  c. KariesProksimal: karies mesial/distal
  d. Karies oklusal/incisal
  e. Karies servical: karies pd leher gigi

  Kalau lebih dr satu bidang, mis: karies
  Disto Oklusal.

5. Menurut Jenisnya:
  a. Karies primer: karies yg baru pertama
  kali menyerang
  b. Karies sekunder: karies yg terjadi pd gigi
  yg sudah ditambal.

 6. Menurut Tingkat Keparahan:
  a. Iritasi pulpa
  b. Hiperemi pulpa
  c. Pulpitis akut: partialis/totalis
  d. Pulpitis khronik
  e. Kematian pulpa: nekrose/gangren

TANDA DAN GEJALA

 - Tanda awal berupa suatu daerah pada gigi
  yang tampak berkapur (demineralisasi),
  kecoklatan, dan membentuk lubang.

 - Bila email dan dentin sudah mulai rusak,
  lubang semakin tampak, daerah terkena
  berubah warna dan lunak.

 - Karies akan terus bertambah dalam, sampai
  pada rongga pulpa dan terasa sakit, nyeri,
  berdenyut. Nyeri akan bertambah apabila
  terkena makanan dan minuman yang
  panas, dingin, manis.
 - Karies gigi yang tidak dirawat dapat
  menyebabkan bau mulut.
 - Infeksi yang terjadi pada gigi yang karies
  dan tidak dilakukan pengobatan dapat
  menyebar dari gigi ke jaringan/organ tubuh
  lainnya sehingga berbahaya.

 DIAGNOSIS

 - Diagnosis pertama memerlukan inspeksi
  atau pengamatan pada semua permukaan
  gigi dengan bantuan pencahayaan yang
  cukup, kaca mulut, sonde.

 - Untuk karies pada daerah interproksimal
  kadang membutuhkan bantuan pemeriksan
  radiografi.

PERAWATAN/PENGOBATAN
Perawatan/pengobatan yang dilakukan
  tergantung pada tingkat keparahan karies
  yang telah terjadi.
Untuk lesi yang kecil dapat dilakukan
  topikal aplikasi fluorida untuk merangsang
  remineralisasi.
Untuk lesi yang besar dapat diberikan
  perawatan khusus yang bertujuan untuk
  mencegah kerusakan lebih lanjut.

PENCEGAHAN

Tahap sebelum timbulnya penyakit (pre patogenesis) = Pencegahan Primer

  a. Health promotion: cara menyikat gigi,
  pemakaian dental floss
  b. Spesific protection: aplikasi fissure
  sealant

2. Tahap setelah timbulnya penyakit (patogenesis):
  - Pencegahan Sekunder (patogenesis
  awal): diagnosa dini dan pengobatan
  yang tepat misal penambalan pada lesi
  karies untuk mencegah hilangnya struktur
  gigi yang lebih luas.
  - Pencegahan Tersier (akhir dari
  patogenesis): mencegah kehilangan
  fungsi (rehabilitasi) misal pembuatan gigi
  tiruan.

Selain yang telah disebutkan diatas,
pencegahan dapat pula dilakukan dengan
cara:
Pengaturan makanan
Fluoridasi air minum/kumur2 fluor
Sedang dikembangkan imunisasi karies

1 komentar: